Tiga orang muda yg sukses dgn latar belakang yg berlainan,
hanya angin yg mempertemukan mereka.
Si hitam legam krn terbakar matahari menceritakan jerih payahnya sampai sukses.
Si gemuk putih tertawa, krn ia lebih beruntung mendapatkan kekayaan dari warisan. Lain halnya si kacamata tebal , yg berpikir lama sebelum bicara, krn ia kaya dari kehebatan otaknya.
Mereka bicara di restaurant mewah sambil menyisipkan obrolan kekayaan mereka,
"sungguh tak ada yg menyamai mereka bertiga,"demikian para pengunjung menyimpulkan kesuksesan mereka bertiga...
dibawah meja ke tiga anak muda tsb si nenek menyemir sepatu mereka dgn wajah letih namun tergurat kepuasan di wajahnya.
Waktu pun berjalan...
Pagi hari seperti biasa si nenek berangkat mencari rejeki, seperti biasa ia melewati pekuburan tapi ada yg menarik perhatiannya ,
bukan para kerabat yg berduka tapi ke tiga foto di atas peti mati yg berjejer rapih. Kata seorang dari mereka, "hidup memang singkat dan tak ada yg bisa menolak maut..belum cukup 2 bulan purnama ternyata takdir menentukan ketiga pemuda tsb diambil sang khalik secara bersamaan dlm suatu kecelakaan.
Dengan perasaan sedih si nenek memandang dan mengeleng kepalanya sambil berkata lirih
" ah, manusia yg mengumandangkan kekayaan dan kesuksesannya, tidak kau bawa kekayaan yg kau banggakan dan tanahmu yg berhektar-hektar..kelak peti matiku dan kuburanku sama ukurannya dgn milik kalian,,,jika demikian apa bedanya kita berempat?
Rabu, 09 Mei 2007
Langganan:
Postingan (Atom)
kamu suka blog ini ngak?
Arsip Blog
Mengenai Saya
- Boston
- --------------------------------, Indonesia
- Sekarang aku tak minta apa2 pada Bapa..aku sekarang hanya berdoa dan bertanya," Bapa apa yang Kamu inginkan dariku?"
test
coba
just believe in me
narzizzz